Jumat, 26 Juni 2009

ASKEP CARDIA ARREST


Tugas Mata Kuliah : Keperawatan Anak

Dosen Pembimbing : Abdul, S.Kep Ns.

ASKEP CARDIA ARREST



KELOMPOK XV

1. JOUKE

2. SRI IRMAWATI

3. WA ODE DEWI

4. WA PIKO

5. LUKMAN ALBAR

AKADEMI KEPERAWATAN (AKPER)

KABUPATEN BUTON

2007/2008

DAFTAR PUSTAKA

Eliastam, Michael. 1998 Buku Saku Penuntun Kedaruratan Medis Edisi V. Jakarta : EGC

Smeltzer, Suzanne C. & Bare G. Brenda. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Suddarth Ed. 8. Jakarta : EGC

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih berkenan menyatukan roh dan jasad kita. Dan Nabi Muhammad yang telah mengubah sebuah pandangan menjadi new paradigma sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam hal ini penyusun mencoba meramu dari berbagai literatur menjadi sebuah makalah, sehingga tersedianya buku dalam jumlah yang cukup merupakan faktor penting dalam penyusun makalah ini.

Makalah yang berjudul “ASKEP KARDIA ARREST” ini bertujuan agar mahasiswa Akademi Keperawatan Kab. Buton dapat lebih memahami bagaimana proses keperawatan pada kardia arrest.

Penyusun telah berupaya maksimal agar makalah ini dapat terselesaikan dengan baik walaupun demikian tentu masih ada kekurangan. Untuk itu penyusun menerima dengan tangan terbuka kritik dan saran dari berbagai pihak, terutama dosen pembimbing mata kuliah KEPERAWATAN ANAK demi penyempurnaan makalah ini pada tugas berikutnya.

Wassalam

Bau-Bau, Mei 2008

Kelompok

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................

DAFTAR ISI ....................................................................................................

BAB I KONSEP MEDIS .................................................................................

A. Defenisi ........................................................................................

B. Etiologi .........................................................................................

C. Patofisiologi .................................................................................

D. Gambaran Klinis ...........................................................................

E. Pemeriksaan Diagnostik ...............................................................

F. Penatalaksanaan ...........................................................................

BAB II KONSEP KEPERAWATAN

A. Pengkajian ....................................................................................

1. Pengumpulan Data .............................................................

2. Pengelompokan Data .........................................................

3. Analisa Data..........................................................................

B. Diagnosa Keperawatan .................................................................

C. Intervensi Keperawatan ..................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

KONSEP MEDIS

  1. Defenisi

Henti jantung (cardia arrest) adalah keadaan klinis dimana curah jantung tiba-tiba berhenti berdenyut secara efektif.

  1. Etiologi

Meskipun berhubungan dengan fibrasi ventrikel, asistole atau disosiasi elektromagnetik (DEM) dapat juga disebabkan oleh disritmia yang lain yang kadang-kadang menghasilkan curah jantung yang sama sekali tidak efektif.

Situasi biasanya paling sering timbul pada kasus-kasus sebagai berikut :

Henti jantung traumatik sekunder akibat dari :

· Luka tembus jantung

· Temponade jantung yang tidak responsif terhadap tindakan perikardiosentesis

· Trauma hebat yang masif pada daerah toraks

· Trauma tumpul pada dada dan kecurigaan adanya ruptur dari atrium, ventrikel dan aorta.

  1. Patofisiologi

Henti jantung terjadi bila jantung tiba-tiba berhenti berdenyut, akibat terjadi penghentian sirkulasi efektif. Semua kerja jantung berhenti atau terjadi vibrasi ventrikel.

  1. Gambaran Klinik

Henti jantung terjadi bila jantung tiba-tiba berhenti berdenyut, akibatnya terjadi penghentian sirkulasi efektif. Semua kerja jantung berhenti atau terjadi vibrasi ventrikel.

Terjadi kehilangan kesadaran mendadak, tidak ada denyut nadi dan bunyi jantung tidak terdengar. Pupil mata mulai berdilatasi dalam 45 detik, bisa atau tidak terjadi kejang.

Tanda henti jantung yang paling bisa dipercaya adalah tidak adanya palpasi karotid.

  1. Penatalaksanaan

Prinsip ABC pada CPR meliputi urutan sebagai berikut : jalan napas (Air Way), napas (Breathing) dan sirkulasi (circulation).

Proses resusitasi meliputi :

· Memberikan ventilasi buatan menggunakan alat bantu pernapasan

· Menjaga jalan napas tetap terbuka

· Memberikan sirkulasi buatan melalui kompresi jantung eksternal

Patofisiologi Berdasarkan Penyimpangan KDM

Multi faktor

Fungsi jantung mendadak hilang

Sirkulasi darah menurun

Suplai oksigen ke otak menurun Fungsi otak menurun

Resiko gangguan perfusi Kesadaran menurun

jaringan : Cerebral

Keluarga bertanya-tanya



Kurang terpajan informasi

Kurang pengetahuan KONSEP KEPERAWATAN

  1. Pengkajian
    1. Pengumpulan Data

· Adanya kehilangan kesadaran mendadak

· Bunyi jantung tidak terdengar

· Pupil mata tidak berdilatasi

· Keluarga / orang tua klien tampak cemas

· Keluarga / orang tua klien tampak bertanya

    1. Pengelompokan Data

Data Subyektif

Data Obyektif

· Adanya kehilangan kesadaran mendadak

· Bunyi jantung tidak terdengar

· Pupil mata tidak berdilatasi

· Keluarga / orang tua klien tampak cemas

· Keluarga / orang tua klien tampak bertanya

    1. Analisa Data

No

Symptom

Etiologi

Problem

1

DS : -

DO :

· Keluarga / orang tua klien tampak cemas

· Keluarga / orang tua klien tampak bertanya

Kehilangan kesadaran

Sering bertanya

Kurang terpajan informasi

Kurang Pengetahuan

Kurang Pengetahuan

2

DS : -

DO : -

Multifaktor

Jantung berhenti berdenyut

Suplai O2 ke otak menurun

Resiko gangguan perfusi jaringan : Cerebral

Resiko gangguan perfusi jaringan : Cerebral

  1. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko gangguan perfusi jaringan : cerebral berhubungan dengan suplai O2 ke otak menurun yang ditandai dengan :

DS : -

DO : -

2. Kurang pengetahuan keluarga / orang tua berhubungan dengan kurang terpajan informasi yang ditandai dengan :

DS : -

DO :

· Keluarga / orang tua klien tampak cemas

· Keluarga / orang tua klien tampak bertanya

  1. Intervensi Keperawatan

1. Resiko gangguan perfusi jaringan : cerebral berhubungan dengan suplai O2 ke otak menurun.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Resiko gangguan perfusi jaringan: cerebral tidak terjadi.

Intervensi :

· Kaji tanda-tanda vital klien

Rasional :

Sebagai dasar untuk intervensi selanjutnya

· Atur posisi klien pada tempat yang datar

Rasional :

Memberi rasa nyaman pada klien

· Lakukan prinsip ABC pada klien

Rasional :

Perhatian terhadap jalan napas, napas dan sirkulasi

· Anjurkan pada keluarga dan orang tua agar memberikan lingkungan yang cukup dengan suplai oksigen

Rasional :

Memudahkan klien untuk mendapat oksigen dari sekitarnya

· Kolaborasi dengan tim medis tentang obat-obat yang memudahkan sirkulasi

Rasional :

Obat-obatan yang merangsang denyut nadi

2. Kurang pengetahuan keluarga / orang tua berhubungan dengan kurang terpajan informasi

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, kurang pengetahuan dapat teratasi dengan kriteria :

· Rasa cemas keluarga dan orang tua berkurang

· Keluarga dan orang tua tidak bertanya-tanya

Intervensi :

· Kaji tingkat pengetahuan keluarga dan orang tua klien

Rasional :

Sebagai dasar untuk intervensi selanjutnya

· Bina saling percaya dengan keluarga dan orang tua klien

Rasional :

Membina saling keterbukaan keluarga dan orang tua klien terhadap perawat

· Jelaskan kepada keluarga dan orang tua tentang penyakit klien

Rasional : Menanamkan/ memberikan informasi tentang penyakit klien

· Anjurkan pada keluarga dan orang tua untuk banyak berdoa

Rasional : Berdoa merupakan obat ketenangan

ASKEP CARDIA ARREST

Tugas Mata Kuliah : Keperawatan Anak

Dosen Pembimbing : Abdul, S.Kep Ns.

ASKEP CARDIA ARREST




KELOMPOK XV

1. JOUKE

2. SRI IRMAWATI

3. WA ODE DEWI

4. WA PIKO

5. LUKMAN ALBAR

AKADEMI KEPERAWATAN (AKPER)

KABUPATEN BUTON

2007/2008

DAFTAR PUSTAKA

Eliastam, Michael. 1998 Buku Saku Penuntun Kedaruratan Medis Edisi V. Jakarta : EGC

Smeltzer, Suzanne C. & Bare G. Brenda. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner and Suddarth Ed. 8. Jakarta : EGC

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih berkenan menyatukan roh dan jasad kita. Dan Nabi Muhammad yang telah mengubah sebuah pandangan menjadi new paradigma sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam hal ini penyusun mencoba meramu dari berbagai literatur menjadi sebuah makalah, sehingga tersedianya buku dalam jumlah yang cukup merupakan faktor penting dalam penyusun makalah ini.

Makalah yang berjudul “ASKEP KARDIA ARREST” ini bertujuan agar mahasiswa Akademi Keperawatan Kab. Buton dapat lebih memahami bagaimana proses keperawatan pada kardia arrest.

Penyusun telah berupaya maksimal agar makalah ini dapat terselesaikan dengan baik walaupun demikian tentu masih ada kekurangan. Untuk itu penyusun menerima dengan tangan terbuka kritik dan saran dari berbagai pihak, terutama dosen pembimbing mata kuliah KEPERAWATAN ANAK demi penyempurnaan makalah ini pada tugas berikutnya.

Wassalam

Bau-Bau, Mei 2008

Kelompok

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................

DAFTAR ISI ....................................................................................................

BAB I KONSEP MEDIS .................................................................................

A. Defenisi ........................................................................................

B. Etiologi .........................................................................................

C. Patofisiologi .................................................................................

D. Gambaran Klinis ...........................................................................

E. Pemeriksaan Diagnostik ...............................................................

F. Penatalaksanaan ...........................................................................

BAB II KONSEP KEPERAWATAN

A. Pengkajian ....................................................................................

1. Pengumpulan Data .............................................................

2. Pengelompokan Data .........................................................

3. Analisa Data..........................................................................

B. Diagnosa Keperawatan .................................................................

C. Intervensi Keperawatan ..................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

KONSEP MEDIS

  1. Defenisi

Henti jantung (cardia arrest) adalah keadaan klinis dimana curah jantung tiba-tiba berhenti berdenyut secara efektif.

  1. Etiologi

Meskipun berhubungan dengan fibrasi ventrikel, asistole atau disosiasi elektromagnetik (DEM) dapat juga disebabkan oleh disritmia yang lain yang kadang-kadang menghasilkan curah jantung yang sama sekali tidak efektif.

Situasi biasanya paling sering timbul pada kasus-kasus sebagai berikut :

Henti jantung traumatik sekunder akibat dari :

· Luka tembus jantung

· Temponade jantung yang tidak responsif terhadap tindakan perikardiosentesis

· Trauma hebat yang masif pada daerah toraks

· Trauma tumpul pada dada dan kecurigaan adanya ruptur dari atrium, ventrikel dan aorta.

  1. Patofisiologi

Henti jantung terjadi bila jantung tiba-tiba berhenti berdenyut, akibat terjadi penghentian sirkulasi efektif. Semua kerja jantung berhenti atau terjadi vibrasi ventrikel.

  1. Gambaran Klinik

Henti jantung terjadi bila jantung tiba-tiba berhenti berdenyut, akibatnya terjadi penghentian sirkulasi efektif. Semua kerja jantung berhenti atau terjadi vibrasi ventrikel.

Terjadi kehilangan kesadaran mendadak, tidak ada denyut nadi dan bunyi jantung tidak terdengar. Pupil mata mulai berdilatasi dalam 45 detik, bisa atau tidak terjadi kejang.

Tanda henti jantung yang paling bisa dipercaya adalah tidak adanya palpasi karotid.

  1. Penatalaksanaan

Prinsip ABC pada CPR meliputi urutan sebagai berikut : jalan napas (Air Way), napas (Breathing) dan sirkulasi (circulation).

Proses resusitasi meliputi :

· Memberikan ventilasi buatan menggunakan alat bantu pernapasan

· Menjaga jalan napas tetap terbuka

· Memberikan sirkulasi buatan melalui kompresi jantung eksternal


Patofisiologi Berdasarkan Penyimpangan KDM

Multi faktor

Fungsi jantung mendadak hilang

Sirkulasi darah menurun

Suplai oksigen ke otak menurun Fungsi otak menurun

Resiko gangguan perfusi Kesadaran menurun

jaringan : Cerebral

Keluarga bertanya-tanya




Kurang terpajan informasi


Kurang pengetahuan
KONSEP KEPERAWATAN

  1. Pengkajian
    1. Pengumpulan Data

· Adanya kehilangan kesadaran mendadak

· Bunyi jantung tidak terdengar

· Pupil mata tidak berdilatasi

· Keluarga / orang tua klien tampak cemas

· Keluarga / orang tua klien tampak bertanya

    1. Pengelompokan Data

Data Subyektif

Data Obyektif

· Adanya kehilangan kesadaran mendadak

· Bunyi jantung tidak terdengar

· Pupil mata tidak berdilatasi

· Keluarga / orang tua klien tampak cemas

· Keluarga / orang tua klien tampak bertanya

    1. Analisa Data

No

Symptom

Etiologi

Problem

1

DS : -

DO :

· Keluarga / orang tua klien tampak cemas

· Keluarga / orang tua klien tampak bertanya

Kehilangan kesadaran

Sering bertanya

Kurang terpajan informasi

Kurang Pengetahuan

Kurang Pengetahuan

2

DS : -

DO : -

Multifaktor

Jantung berhenti berdenyut


Suplai O2 ke otak menurun


Resiko gangguan perfusi jaringan : Cerebral

Resiko gangguan perfusi jaringan : Cerebral

  1. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko gangguan perfusi jaringan : cerebral berhubungan dengan suplai O2 ke otak menurun yang ditandai dengan :

DS : -

DO : -

2. Kurang pengetahuan keluarga / orang tua berhubungan dengan kurang terpajan informasi yang ditandai dengan :

DS : -

DO :

· Keluarga / orang tua klien tampak cemas

· Keluarga / orang tua klien tampak bertanya

  1. Intervensi Keperawatan

1. Resiko gangguan perfusi jaringan : cerebral berhubungan dengan suplai O2 ke otak menurun.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Resiko gangguan perfusi jaringan: cerebral tidak terjadi.

Intervensi :

· Kaji tanda-tanda vital klien

Rasional :

Sebagai dasar untuk intervensi selanjutnya

· Atur posisi klien pada tempat yang datar

Rasional :

Memberi rasa nyaman pada klien

· Lakukan prinsip ABC pada klien

Rasional :

Perhatian terhadap jalan napas, napas dan sirkulasi

· Anjurkan pada keluarga dan orang tua agar memberikan lingkungan yang cukup dengan suplai oksigen

Rasional :

Memudahkan klien untuk mendapat oksigen dari sekitarnya

· Kolaborasi dengan tim medis tentang obat-obat yang memudahkan sirkulasi

Rasional :

Obat-obatan yang merangsang denyut nadi

2. Kurang pengetahuan keluarga / orang tua berhubungan dengan kurang terpajan informasi

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, kurang pengetahuan dapat teratasi dengan kriteria :

· Rasa cemas keluarga dan orang tua berkurang

· Keluarga dan orang tua tidak bertanya-tanya

Intervensi :

· Kaji tingkat pengetahuan keluarga dan orang tua klien

Rasional :

Sebagai dasar untuk intervensi selanjutnya

· Bina saling percaya dengan keluarga dan orang tua klien

Rasional :

Membina saling keterbukaan keluarga dan orang tua klien terhadap perawat

· Jelaskan kepada keluarga dan orang tua tentang penyakit klien

Rasional : Menanamkan/ memberikan informasi tentang penyakit klien

· Anjurkan pada keluarga dan orang tua untuk banyak berdoa

Rasional : Berdoa merupakan obat ketenangan