Tugas Mata Kuliah : Keperawatan Gawat darurat
Dosen Pembimbing : Ns. Henny Arisanty, S. Kep
ASKEP GAWAT DARURAT PADA
HEMATHOTHORAKS
KELOMPOK
1. ANDI UPRIYANI
2. HARSIANTO
3. IRMAN YADI
4. NUR DAYAT
5. SUKRIATI
6. YUYUN RAHAYU
7. LUKMAN ALBAR
AKADEMI KEPERAWATAN (AKPER)
KABUPATEN BUTON
2008/2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih berkenan menyatukan roh dan jasad kita. Dan Nabi Muhammad yang telah mengubah sebuah pandangan menjadi new paradigma sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam hal ini penyusun mencoba meramu dari berbagai literatur menjadi sebuah makalah, sehingga tersedianya buku dalam jumlah yang cukup merupakan faktor penting dalam penyusun makalah ini.
Makalah yang berjudul “ASKEP GAWAT DARURAT PADA HEMATHOTHORAKS” ini bertujuan agar mahasiswa Akademi Keperawatan Kab. Buton dapat lebih memahami bagaimana proses keperawatan pada pasien morbili.
Penyusun telah berupaya maksimal agar makalah ini dapat terselesaikan dengan baik walaupun demikian tentu masih ada kekurangan. Untuk itu penyusun menerima dengan tangan terbuka kritik dan saran dari berbagai pihak, terutama dosen pembimbing mata kuliah KEPERAWATAN GAWAT DARURAT demi penyempurnaan makalah ini pada tugas berikutnya.
Wassalam
Bau-Bau, Oktober 2008
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
BAB I KONSEP MEDIS..................................................................................
A. Defenisi ........................................................................................
B. Etiologi .........................................................................................
C. Patofisiologi .................................................................................
D. Gambaran Klinis ...........................................................................
E. Pemeriksaan Diagnostik ...............................................................
F. Penatalaksanaan ...........................................................................
BAB II KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian ....................................................................................
1. Pengumpulan Data .............................................................
2. Pengelompokan Data .........................................................
3. Analisa Data..........................................................................
B. Diagnosa Keperawatan .................................................................
C. Intervensi Keperawatan ..................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
BAB I
KONSEP MEDIS
- Defenisi
Hemathothoraks (hemotoraks) adalah terakumulasinya darah pada rongga thoraks akibat trauma tumpul atau tembus pada dada. Hemathothoraks biasanya terjadi karena cedera di dada. Penyebab lainnya adalah pecahnya sebuah pembuluh darah atau kebocoran aneurisma aorta yang kemudian mengalirkan darahnya ke rongga pleura.
Perlu diingat bahwa rongga hemithoraks dapat menampung 3 liter cairan, sehingga pasien dapat syok berat tanpa terlihat adanya pendarahan yang nyata (Perdarahan massif).
- Etiologi
Hemathothoraks dapat dibagi nerdasarkan penyebabnya :
1. Hemathothoraks Spontan, Oleh karena : primer (ruptur blep ), sekunder (infeksi keganasan), neonatal,.
2. Hemathothoraks Yang Didapat, Oleh karena: iatrogenik, barotrauma, trauma.
- Gambaran Klinik
· Gangguan pengembangan dada
· Perubahan kedalaman pernapasan
· Sesak napas mendadak
· Perkusi dada pekak
· Nyeri dada
· Perdarahan nyata (massif)
· Sianosis
· Hipoksia
· Takikardi
· Hipotensi
- Pemeriksaan Diagnostik
· Sinar X dada : menyatakan akumulasi udara atau cairan pada area pleura, dapat menunjukan penyimpangan struktur mediastinal (jantung)
· GDA : Variabel tergantung dari derajat fungsi paru yang dipengaruh, gangguan mekanik pernapasan dan kemampuan mengkompensasi Pa CO2 kadang-kadang meningkat. Pa CO2 mungkin normal atau menurun, saturasi oksigen biasanya menurun.
- Penatalaksanaan
1. Medis
- Menutup luka thoraks dengan kain kasa
- WSD (pada 90 % kasus)
- Operasi torakotomi cito (eksplorasi) untuk mengehentikan perdarahan.
- Pungsi pleura
2. Keperawatan
· Mengurangi sesak napas
· Mengurangi kecemasan
· Mencegah komplikasi
· Meningkatkan kenyamanan klien
Patofisiologi
Muktifaktorial
{penyakit paru kronik, kecelakaan (trauma toraks), terapi }
Cedera tumpul (non penetrasi) Cedera penetrasi
Kompresi tiba-tiba sangkar rusuk
Rusuk fraktur menusuk/merobek Semua pembuluh darah pecah, darah membran pleura mengalir ke dalam rongga pleura
Darah terisap kedalam Akumulasi darah
rongga pleural setiap inspirasi dirongga pleura
Tekanan intrapleural meningkat Penurunan ekspansi
Paru
Kolaps paru pada sisi yang terganggu
Pola napas tidak
Nyeri Pergeseran mediastinum ke arah sisi efektif
yang tidak terganggu
Ketakutan meningkat
Kompresi organ-organ mediastinum
Kurang terpajan (jantung, pembuluh darah besar)
informasi
Penurunan arus balik vena
Penurunan curah jantung
KONSEP KEPERAWATAN
- Pengkajian
- Pengumpulan Data
· Klien mengeluh sesak napas
· Klien mengungkapkan nyeri dada
· Perubahan kedalaman pernapasan
· Gangguan pengembangan dada
· Takikardia
· Gelisah
· Sianosis
· Klien bertanya-tanya tentang penyakitnya
· Klien meminta informasi tentang tindakan yang dilakukan
· Kontur nadi kecil dan lemah
· Perkusi dada pekak berbatas
· Klien tampak gelisah
· Ekspresi wajah meringis
- Pengelompokan Data
Data Subyektif | Data Obyektif |
· Klien mengeluh sesak napas · Klien mengungkapkan nyeri dada · Klien bertanya-tanya tentang penyakitnya · Klien meminta informasi tentang tindakan yang dilakukan | · Perubahan kedalaman pernapasan · Gangguan pengembangan dada · Takikardia · Gelisah · Sianosis · Kontur nadi kecil dan lemah · Perkusi dada pekak berbatas · Klien tampak gelisah · Ekspresi wajah meringis |
- Analisa Data
No | Symptom | Etiologi | Problem |
1 | DS : · Klien mengeluh sesak napas · Klien mengungkapkan nyeri dada DO : · Perubahan kedalaman pernapasan · Gangguan pengembangan dada · Sianosis · Perkusi dada pekak berbatas | Akumulasi darah di rongga pleura Penurunan ekspansi paru Napas dangkal, cepat Pola napas tidak efektif Perfusi jaringan perifer inadekuat | Pola napas tidak efektif |
2 | DS : · Klien mengungkapkan nyeri dada DO · Klien tampak gelisah · Ekspresi wajah meringis | Tekanan intrapleural meningkat Kolaps paru pada sisi yeng terganggu Pergeseran mediastinum ke arah yang tidak terganggu Nyeri Ketakutan meningkat | Nyeri |
3 | DS : · Klien bertanya-tanya tentang penyakitnya · Klien meminta informasi tentang tindakan yang dilakukan DO : · Klien tampak gelisah | Sarana dan prasarana yang tidak memadai Kurang terpajan informasi Kurang pengetahuan Ansietas | Kurang pengetahuan |
- Diagnosa Keperawatan
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru (akumulasi darah), ditandai dengan :
DS :
· Klien mengeluh sesak napas
· Klien mengungkapkan nyari dada
DO :
· Perubahan kedalaman pernapasan
· Gangguan pengembangan dada
· Sianosis
· Perkusi dada pekak berbatas
2. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, aturan pengobatan berhubungan dengan kurang terpajan informasi, ditandai dengan :
DS :
· Klien bertanya-tanya tentang penyakitnya
· Klien meminta informasi tentang tindakan yang dilakukan
DO :
· Gelisah
3. Nyeri berhubungan dengan kolaps paru pada sisi yang terganggu, yang ditandai dengan:
DS :
· Klien mengungkapkan nyeri dada
DO
· Klien tampak gelisah
· Ekspresi wajah meringis
- Intervensi Keperawatan
Diagnosa I
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru (akumulasi darah)
Tujuan :
Menunjukan pola pernapasan normal/efektif, dengan kriteria:
· Sesak napas hilang atau berkurang
· Ekspansi dada normal
· Perkusi dada resonan
Intervensi keperawatan:
1. Observasi fungsi pernapasan, catat frekuensi pernapasan, serak, terjadinya sianosis, perubahan tanda vital.
Rasional:
Distress pernapasan dan perubahan pada tanda vital dapat terjadi sebagai akibat stress fisiologi atau dapat menunjukan syok sehubungan dengan perdarahan.
2. Bila selang dada sedang dipasang maka periksa pengontrol pengisap untuk jumlah isapan yang benar.
Rasional:
Mempertahakan tekanan negatif intrapleural sesuai yang diberikan, yang meningkatkan ekspansi paru optimum dan atau drainase cairan.
3. Pertahankan posisi nyaman, biasanya dengan peninggian kepala tempat tidur
Rasional:
Meningkatkan inspirasi maksimal, meningkatkan ekspansi paru dan ventilasi pada sisi yang tak sakit.
4. Berikan oksigen tambahan melalui kanula atau masker
Rasional:
Menghilangkan distress respirasi dan sianosis sehubungan dengan hipoksemia.
Diagnosa II
Nyeri berhubungan dengan adanya trauma jaringan.
Tujuan:
Nyeri berkurang / hilang, dengan kriteria:
· Nyeri dada berkurang atau hilang
· Klien tidak gelisah
· Ekspresi wajah rileks
Intervensi Keperawatan:
1. Berikan kesempatan waktu istrahat bila terasa nyeri dan berikan posisi yang nyaman; misal waktu tidur belakangnya dipasang bantal kecil.
Rasional:
Istrahat akan merelaksasi semua jaringan sehingga akan meningkatkan kenyamanan.
2. Ajarkan metode distraksi
Rasional:
Mengalihkan perhatian nyerinya ke hal-hal yang menyenangkan
3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik
Rasional:
Analgetik memblok lintasan nyeri, sehingga nyeri akan berkurang.
4. Observasi tingkat nyeri dan respon motorik klien 30 menit setelah pemberian obat analgetik
Rasional:
Pengkajian yang optimal akan memberikan perawat data yang obyektif untuk mencegah kemungkinan komplikasi dan melakukan intervensi yang tepat.
Diagnosa III
Kurang pengetahuan mengenai kondisi, aturan pengobatan berhubungan dengan kurang terpajan informasi
Tujuan :
Menyatakan pemahaman penyebab masalah, dengan kriteria:
· Mengikuti program pengobatan
· Klien tidak bertanya tentang penyakitnya.
Intervensi keperawatan:
- Kaji patologi masalah klien
Rasional: Memberikan pengetahuan dasar untuk pemahaman kondisis dinamik dan penting untuk intervensi terapeutik.
- Dorong klien untuk mengekpresikan perasaan atau masalahnya
Rasional:
Mengurangi beban psikis dan deteksi dini terhadap masalah klien
- Beri penjelasan tentang penyakitnya meliputi penyebab, faktor pencetus dan program pengobatannya.
Rasional:
Meningkatkan pengetahuan klien dan mencegah terulangnya masalah.
- Kaji ulang tanda atau gejala yang memerlukan evaluasi medis cepat, contoh : nyeri dada tiba-tiba
Rasional:
Intervensi medis diperlukan untuk mencegah komplikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Jual. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC
Doenges, Marylin, dkk. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawat pasien. Jakarta : EGC
http://asuhan-keperawatan-pariani.blogspot.com/2008/07/askep-trauma-dada.
http://askepsolok.blogspot.com/2008/08/hemathotoraks.html
http://dokterkharisma.blogspot.com/2008/08/hemathotoraks.html
www.iwansaim.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar